Masih ingat himbauan mantan Menteri Pendidikan Muhajir Efendy? Beliau menyatakan bahwa “tidak adalagi PR bagi siswa”. Sebaliknya banyak guru yang menentang keputusan beliau karena PR sebenarnya untuk mendorong siswa mengulangi kembali materi pelajaran yang telah disampaikan.
Padahal jika guru sudah mengenal metode pembelajaran flipped learning (kelas terbalik/flipped classroom) maka penolakan tersebut tidak akan terjadi.
Kurikulum 2013, penilaian tidak lagi berdasarkan PR (pekerjaan rumah). Sejalan dengan itu, saat ini telah berkembang metode pembelajaran “kelas terbalik”.
Metode ini dikenal dengan flipped learning, dimana siswa belajar materi pelajaran bukan lagi di kelas melainkan di rumah dalam bentuk video atau ebook.
Sedangkan di kelas, guru bersama siswa lebih ditekankan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum dipahami dan dimengerti oleh siswa, melakukan evaluasi, mengerjakan tugas dan praktikum.
Adapun teknis pelaksanaan kelas terbalik “flipped classroom” adalah:
- Guru menyiapkan dan memberikan sebuah media (bisa berupa video pembelajaran / digital book) yang akan ditonton dan dipelajari oleh siswa di rumah.
- Siswa menonton video dan mempelajari instruksi yang diberikan oleh guru melalui video tersebut agar terlebih dahulu mengenal konsep dan materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya.
- Di dalam kelas, siswa mengerjakan tugas berdasarkan instruksi yang telah disampaikan sebelumnya (melalui video). Dalam hal ini siswa dapat lebih memfokuskan diri pada kesulitannya dalam memahami materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi tersebut.
- Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas tersebut.
Kentungan yang di peroleh menggunakan metode flipped learning atau kelas terbalik antara lain:
- Siswa memiliki kesempatan penuh untuk mengejakan tugas mereka dengan didampingi oleh gurunya.
- Guru dapat memastikan bahwa setiap siswa telah memahami konsep-konsep / materi yang disampaikan sebelum pindah ke materi berikutnya.
- Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi, berbagi ide dan projek bersama temannya.
- Guru dengan mudah memiliki kesempatan untuk meninjau kembali rencana pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan siswa dapat dengan mudah mempelajari kembali video pembelajaran setiap saat, terutama bagi siswa yang absen (tidak masuk sekolah).
Sedangkan hal-hal yang perlu disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan metode kelas terbalik atau flipped classroom antara lain:
- Sebuah video pembelajaran maupun e-book beserta tugas (kuis/project) yang akan dipelajari siswa.
- Perangkat komputer (PC/Laptop) atau HP sebagai media yang akan digunakan untuk mengakses video pembelajaran.
- Koneksi internet yang memadai (jika menggunakan video streaming). Selain itu, guru bisa menyimpan video pembelajaran di google drive, media sosial seperti WA, facebook, instagram dan sebagainya yang bisa diakses oleh siswa.
- Kemampuan di bidang TIK. Guru mesti paham menggunakan gadget untuk membuat video pembelajaran, namun demikian apabila belum bisa maka silahkan download video animasi pembelajaran yang banyak tersedia di Youtube.
- Pastikan siswa memiliki minimal HP untuk memutar video atau membuka ebook yang diberikan
Artikel keren lainnya:
Terima kasih buat tipsnya. Sebagai pelengkap, artikel berikut mungkin bermanfaat. https://www.weedutap.com/2020/05/flipped-classroom.html
ReplyDelete