Guna menunjang guru dalam melaksanakan metode flipped
learning dan sejalan dengan terobosan baru dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang mencanangkan program digitalisasi sekolah dan salah satu langkah
aksinya adalah memberi bantuan sejumlah tablet ke sekolah-sekolah untuk
digunakan sebagai media pembelajaran, maka penting sekali bagi guru untuk
menyiapkan kelas online. Pada intinya, anda mengkolaborasi metode konvensional
dengan metode flipped learning yang dilaksanakan secara daring (kelas jauh).
Melalui kelas online ini, guru dapat membagikan materi
pelajaran baik dalam bentuk video maupun ebook, membuat tugas, melakukan
penilaian dan membangun forum diskusi dengan siswa tanpa harus berada di sekolah
atau tempat-tempat tertentu.
Salah satu aplikasi yang sangat disarankan untuk digunakan
adalah Google Classroom. Aplikasi yang dikelola oleh perusahaan raksasa google
ini tersedia secara gratis bagi sekolah atau individu. Anda pun bisa membuat
beberapa kelas sesuai dengan jumlah kelas yang anda bina.
Selain itu, siswa binaan anda bisa bergabung di kelas yang
anda buat dengan gratis pula. Mereka bisa melakukan sesuai yang anda harapkan
misalnya melakukan pengamatan dan analisis terhadap video yang anda sediakan,
aktif dalam forum diskusi, mengerjakan tugas dan mengikuti kuis atau ulangan
secara online.
Google classroom dapat diakses dimana saja dan kapanpun
sepanjang alat yang digunakan baik guru maupun siswa terkoneksi dengan jaringan
internet.
Google classroom sangat menunjang program digitalisasi
sekolah, sesuai dengan metode flipped learning, dan mudah digunakan terutama oleh
siswa.
Apalagi berdasarkan informasi dari websitenya menyatakan
bahwa Google Classroom membantu siswa dan pengajar mengorganisir tugas,
meningkatkan kolaborasi, dan menumbuhkan komunikasi yang lebih baik serta membantu
mengembangkan proses pembelajaran bagi semua orang terutama pengajar dan
pelajar di segala usia dan bidang. Tentunya mereka berhak mendapatkan alat dan
kemampuan untuk membantu meraih kesuksesan dalam menciptakan masa depan yang
diimpikan.
“Teknologi saja tidak akan cukup untuk mendongkrak mutu
pendidikan, tetapi menjadi bagian terpenting untuk mewujudkannya.” Sundar
Pichai, CEO, Google
“Saya mendistribusikan Dokumen melalui Classroom. Di sana,
semua siswa dapat bekerja bersama pada Dokumen, di satu waktu. Saya
memproyeksikannya di papan untuk memfasilitasi diskusi singkat. Cara itu dapat
memastikan semua orang didengar, dan memperkuat suara siswa”. Daniel Brennick,
pengajar sains, Florida.
Jadi tunggu apalagi, mari kita mulai galakkan pembelajaran
flipped learning dan dukung penuh program digitalisasi sekolah dengan cara
meningkatkan kapasitas dan keterampilan mengoperasikan gadget, HP dan atau alat
teknologi lainnya dalam rangka menunjang proses belajar mengajar demi
meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Ada apa dengan Metode Flipped Learning Google Classroom"
Post a Comment