Bagi sekolah yang tidak termasuk dalam kelompok sekolah favorit menurut penilaian masyarakat sebaiknya menggunakan pembelajaran terbalik (flipped learning). Masyarakat bisa memantau proses belajar mengajar melalui video pembelajaran yang dibagikan guru kepada siswa.
Flipped learning atau lebih dikenal dengan flipped class room atau kelas terbalik mengutamakan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran. Alat yang digunakan berupa komputer, laptop, tablet, smartphone, atau Handphone yang bisa memutar video dan membuka ebook materi pelajaran.
Video yang dibagikan kepada siswa memuat materi pelajaran, bisa berupa animasi, tutorial, atau ceramah guru terkait materi yang diajarkan.
Guru juga bisa merekam proses belajar mengajar, tujuannya agar siswa bisa mengulang kembali pelajaran di rumah atau di tempat lain yang dirasa sangat nyaman bagi siswa. Sedangkan siswa yang tidak hadir pada pertemuan karena alasan sakit, alpa dan izin atau sedang mengikuti lomba dapat belajar melalui video yang dibagikan tersebut.
Berdasarkan konsep dasar munculnya metode pembelajaran kelas terbalik atau flipped class room learning tersebut, video yang dibagikan secara terbuka kepada semua siswa menjadi alat ukur bagi masyarakat dalam rangka melakukan pengamatan, pengawasan, evaluasi dan menyimpulkan status sekolah.
Sedangkan bagi guru dan sekolah, mempublikasikan proses belajar mengajar, menyebar materi pelajaran dalam bentuk video dan ebook pelajaran merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitasnya memberikan pelayanan berupa pendidikan kepada siswa.
Guru ditantang untuk terus memperbaiki metode, teknik, strategi dan mode pembelajaran di kelas. Perubahan ini tidak terbatas pada proses pengelolaan kelas melainkan bagaimana guru membangun komunikasi dengan siswa, memotivasi siswa, memberikan apresiasi, menciptakan situas pendidikan dan merancang jalannya proses belajar mengajar.
Guna mewujudkan capaian tujuan pendidikan nasional maka sekolah melalui metode kelas terbalik atau flipped learning berupaya menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai terutama fasilitas internet yang bisa digunakan oleh guru bersama siswa selama pembelajaran berlangsung.
Jika pembelajaran berjalan sesuai yang diharapkan, dimana guru dengan segala kemampuan, inovasi, dan kreatifitasnya menyajikan materi dalam bentuk video dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa yang didukung penuh oleh sekolah dibawah pemantauan dan pengawasan dari masyarakat maka dapat dipastikan akan terjadi perubahan cara pandang masyarakat terhadap sekolah dari sekolah kelas non favorit menjadi sekolah favorit.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Motode Flipped Learning dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah"
Post a Comment