Salah satu kompetensi siswa yang harus dimiliki sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 adalah kemampuan analisis. Guru wajib mendorong siswa untuk mampu menganalisa sebuah kasus terkait materi pelajaran yang diberikan.
Sebelum meminta siswa menganalisa kasus yang diberikan oleh guru, mereka diajarkan bagaimana teknik analisis. Teknik inilah yang dipakai oleh siswa melakukan pengamatan atas contoh kasus.
Pembelajaran yang tidak mengitegrasikan teknologi informatika sebagai media pembelajaran, pada umumnya contoh kasus disajikan dalam bentuk narasi atau bacaan. Hal ini akan menyulitkan siswa yang kurang mampu mem-visualisasikan bacaan yang disajikan oleh guru.
Kendala ini bisa terjadi adanya beberapa istilah dan situasi yang digambarkan dalam bacaan tersebut belum pernah dirasakan atau dialami dan disaksikan oleh siswa.
Guru perlu kerja ekstra keras menggambarkan kejadian demi kejadian atau urutan naskah bacaan dengan pendekatan situasi terdekat dengan siswa.
Akan tetapi, dengan kapasitas yang dimiliki oleh siswa berupa HP, penyajian contoh kasus bisa dilakukan dengan memutar video terkait materi pelajaran yang di ajarkan.
Guru tinggal membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa yang memiliki HP, jika semua siswa memiliki HP maka tidak perlu dibagi per kelompok.
Guru menyiapkan beberapa video yang terkait dengan materi pelajaran, kemudian dibagi kepada siswa di kelas yang diampuh. Mintalah siswa untuk mengamati video yang diberikan selama beberapa menit sesuai dengan estimasi waktu dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Setelah siswa mengamati video, kemudian mintalah siswa untuk menyampaikan laporannya berdasarkan pengamatannya. Kalau dikerjakan per kelompok maka laporan per kelompok yang disampaikan. Atau guru bisa langsung mengadakan evaluasi terhadap semua siswa setelah menyaksikan video.
Beberapa hasil penelitian, menjelaskan bahwa 80 persen siswa mampu memahami materi pelajaran apabila disampaikan menggunakan video.
Keuntungan menggunakan video bagi siswa adalah mereka tidak perlu lagi menghabiskan energi untuk membayangkan situasi yang digambarkan dalam contoh kasus berupa bacaan yang diberikan oleh guru.
Dan guru pun tidak lagi menghabiskan waktu menjelaskan detail contoh kasus yang akan dianalisis oleh siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran semakin efektif, tepat waktu dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh guru dan siswa.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Cara Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa Menggunakan Media HP"
Post a Comment