Beranda · Artikel · Pembelajaran · Tips · Download

Iklan

Membuat Digital Story untuk Pembelajaran di TK, SD, SMP dan SMA

Digital Storytelling adalah cara untuk menyampaikan sebuah cerita melalui aplikasi komputer, seperti video atau film animasi. Cerita yang disampaikan biasanya diambil dari cerita-cerita rakyat ataupun cerita-cerita fiksi yang menarik.


Ketahuilah bahwa cerita dapat membuat konsep yang abstrak menjadi nyata. Suatu konsep yang terlihat sulit atau konsep abstrak menjadi terasa nyata akan menyenangkan bagi siswa apabila disajikan dalam bentuk digital karena beberapa alasan. Dan ini berlaku bukan saja di tingkat TK maupun SD, melainkan tingkat SMP, SMA, bahkan sampai Perguruan Tinggi.

Pertama, generasi siswa saat ini merupakan “Digital Natives”, artinya sejak lahir mereka sudah dikenalkan dengan dunia digital minimal HP. Sehingga pendekatan digital dalam pembelajaran diharapkan lebih mudah “dikonsumsi” oleh mereka.

Kedua, keberadaan HP Android tidak asing lagi bagi guru, hanya penggunaannya saja yang belum maksimal terutama buat pembelajaran, padahal apabila guru bisa kreatif, melalui HP guru bisa membuat dongeng digital walaupun hanya rangkaian foto-foto untuk kemudian diharapkan dapat menduplikasinya dengan mudah untuk dipelajari oleh siswa.

Ketiga, saat ini semua “bahan” yang diperlukan untuk membuat Digital Storytelling sudah tersedia secara gratis di internet. Mulai dari gambar, musik, video klip, software (perangkat lunak) pengedit video, semuanya gratis. 

Keempat, seluruh mata pelajaran (mapel) dari tingkat TK sampai SMA/SMK bisa di”storytelling” kan. Bahkan konsep yang abstrak bisa menjadi nyata / kontekstual jika disajikan dalam bentuk storytelling.

Langkah-langkah membuat Digital Story

Untuk membuat digital story cukup mudah, namun demikian tetap mengikuti instruksi berikut agar menghasilkan digital story yang baik dan sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan, aplikasi yang bisa digunakan seperti kinemaster, windows live movie maker, powerpoint, inshot, viva video dan sebagainya.

1. Pilih topik
Topik sedapat mungkin sesuai dengan materi yang ingin disampaikan misalnya sejarah kerajaan kutai, cara menggambar bangun ruang dan lain-lain. 

2. Cari teks yang sesuai
Teks yang dalam video tidak harus banyak tetapi singkat, padat, jelas, sistematis dan terstruktur

3. Buat storyboard
Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita. Storyboard juga dapat di artikan sebagai naskah yang di sajikan dalam bentuk sketsa gambar yang berurutan, berguna untuk memudahkan pembuatan alur cerita maupun pengambilan gambar

4. Unduh gambar / foto
Download gambar atau foto melalui internet, disana tersedia banyak sekali foto atau gambar yang bisa didownload secara gratis. Foto atau gambar harus sesuai dengan storyboard yang sudah dibuat sebelumnya.

5. Digital storytelling
Digital storytelling sederhananya adalah video pembelajaran yang memuat rangkaian foto/gambar yang menjelaskan materi yang disampaikan. Buatlah dengan menggunakan aplikasi pembuat video, selain memuat kata-kata singkat, padat dan jelas juga bisa diberikan narasi menjelaskan materi sesuai dengan materi.


Artikel keren lainnya:

Tips Memanfaatkan Film Korea ke dalam Pembelajaran Bagi Guru Bahasa Indonesia

Untuk melarang siswa agar tidak menonton film korea saat ini sangat sulit, saya cukup terpaku melihat sejumlah siswa sangat lancar menceritakan kembali episode demi episode setiap film korea yang ditontonnya.

Sebagai guru Bahasa Indonesia, mungkin sudah saatnya untuk memanfaatkan film korea sebagai media pembelajaran guna melatih kemampuan siswa membuat resume atau deskripsi singkat dan melatih daya kritis.


Melalui film Korea juga, guru bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam hal menganalisis beberapa aspek seperti :
  1. Penokohan: Siapa karakter utamanya? Siapa nama mereka dan apa peran mereka? Siapa yang bercerita? Apakah orang ini memihak? Karena itu, bisakah kita mempercayai yang dia katakan?
  2. Kejadian dan Interaksi: Apa yang terjadi dalam film? Bagaimana tokoh-tokoh berinteraksi? Bagaimana hubungan mereka? Mengapa mereka bersikap atau bertindak seperti itu? Mengapa kejadiannya berjalan seperti itu?
  3. Tempat: Dimana cerita film berlangsung? Apakah tempatnya berarti pada cerita film ?Apakah tempatnya menyediakan background? Apakah tempatnya memberikan informasi historis, fisik, atau informasi lain yang penting pada cerita film?
  4. Waktu: Kapan cerita terjadi? Apakah cerita film tidak memiliki batasan waktu atau ditempatkan pada tempat dan waktu tertentu?
  5. Penataan : Bagaimana cerita film ditata? Biasanya cerita film diceritakan secara kronologis, namun dalam beberapa karya, penonton bisa menemukan cerita film yang mundur dan maju (dalam hal waktu dan tempat).
  6. Gaya penulisan skenario : Seperti apa gaya penulisan film diceritakan? Apakah gaya penulisannya penuh dengan detail ?Apakah ringan ?Bagaimana gaya penulisan mempengaruhi makna cerita film?Apakah penonton harus membuat asumsi atau tebakan karena ada celah dalam cerita film?
  7. Simbolisme : Simbolisme bisa menjadi rumit karena terkadang film berlaku seperti “sebuah cerutu hanyalah sebuah cerutu” (mengatakan yang sebenarnya atau bermakana denotatif-). Di lain waktu, sebuah perjalanan melambangkan sesuatu yang lebih dari perjalanan itu sendiri. 
  8. Tema : Apa saja tema dalam cerita film? Unsur atau gagasan apa yang diulangi atau ditekankan ?Perhatikan ini di seluruh alur film, tidak hanya di akhir cerita film. Perhatikan tokoh, tempat, dan kejadian yang berkali-kali muncul.
  9. Penceritaan Kembali Sebuah film : Banyak film bercerita dengan cara menceritakan kembali cerita film yang sudah ada sebelumnya. 

Proses ini bisa dilakukan oleh siswa saat di rumah, kemudian pada pertemuan berikutnya, semua siswa diberi kesempatan untuk melaporkan hasil analisisnya setelah menonton film.

Artikel keren lainnya:

Pengertian dan pendapat para ahli terkait Flipped Classroom

Menurut Graham Brent (2013) Flipped classroom merupakan strategi yang dapat diberikan oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi satu sama lain. 

Strategi ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang mendukung materi pembelajaran bagi siswa yang dapat diakses secara online. Hal ini membebaskan waktu kelas yang sebelumnya telah digunakan untuk pembelajaran. Dalam persiapan untuk kelas, siswa diwajibkan untuk melihat video pembelajaran. 

Menurut Tucker dalam Amy Roehl (2013) siswa memanfaatkan waktu di kelas untuk bekerja menyelesaikan masalah, pengembangan konsep, dan terlibat dalam pembelajaran kolaboratif. Sedangkan menurut Natalie (2012) Strategi flipped classroom mendukung banyak manfaat. Sebagian besar tampaknya menjadi keuntungan yang masuk akal (misalnya meningkatkan waktu instruksi lebih menarik) terutama untuk mengajarkan mereka dalam pengaturan campuran yang terdiri dari beberapa kombinasi tatap muka dan instruksi online.


Pengertian flipped classroom atau pembelajaran kelas terbalik, kita dapat membandingkannya dengan pembelajaran yang sudah biasa kita lakukan, yang dalam hal ini dimasukkan ke dalam kelompok pembelajaran tradisional. 

Flipped classroom adalah sebuah model pembelajaran di mana guru memberikan tugas / PR kepada siswa untuk aktif mempelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan melalui media digital berupa video atau e-book beserta beberapa instruksi tugas / latihan soal, sebagai bahan diskusi ketika kegiatan di dalam kelas (tatap muka).

Sedangkan Teknis pelaksanaan model pembelajaran flipped classroom ini adalah sebagai berikut : 
  1. Guru menyiapkan dan memberikan sebuah media (bisa berupa video pembelajaran / digital book) yang akan ditonton dan dipelajari oleh siswa di rumah. 
  2. Siswa menonton video dan mempelajari instruksi yang diberikan oleh guru melalui video tersebut agar terlebih dahulu mengenal konsep dan materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. 
  3. Di dalam kelas, siswa mengerjakan tugas berdasarkan instruksi yang telah disampaikan sebelumnya (melalui video). Dalam hal ini siswa dapat lebih memfokuskan diri pada kesulitannya dalam memahami materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi tersebut. 
  4. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas tersebut
Model pembelajaran flipped classroom ini terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan keaktifan siswa pada sebuah proses pembelajaran. Model pembelajaran ini juga sangat bermanfaat untuk kepada guru dan siswa karena : 
  1. Siswa memiliki kesempatan penuh untuk mengejakan tugas mereka dengan didampingi oleh gurunya. 
  2. Guru dapat memastikan bahwa setiap siswa telah memahami konsepkonsep / materi yang disampaikan sebelum pindah ke materi berikutnya. 
  3. Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi, berbagi ide dan projek bersama temannya. 
  4. Guru dengan mudah memiliki kesempatan untuk meninjau kembali rencana pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan siswa dapat dengan mudah mempelajari kembali video pembelajaran setiap saat, terutama bagi siswa yang absen (tidak masuk sekolah). 
  5. Terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. 
Terkait model flipped classroom banyak instruktur pembelajaran mempertahankan bahwa hal itu dapat digunakan sebagai strategi mengajar yang berharga pada setiap tingkat pendidikan, tergantung peserta didik, sumber daya, dan waktu seseorang. Apalagi tampaknya cocok untuk pengetahuan mengajar yang prosedural, salah satu dari empat jenis pengetahuan umum yang dijelaskan dalam Taksonomi Bloom yang telah diperbaiki menurut Anderson dkk dalam Natalie (2012). 

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Oleh karena itu video ceramah flipped classroom tentang bagaimana memecahkan permasalahan dimana seorang instruktur menjelaskan dan model bagaimana memecahkan jenis masalah akan menjadi baik dalam penggunaan strategi ini. 

Pengetahuan prosedural yang kompleks juga dapat diajarkan menggunakan strategi flipped classroom meskipun penopang dan potongan konten akan sangat penting tidak hanya untuk memastikan bahwa video pendek, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua langkah prosedur diperkenalkan memadai sehingga siswa benar-benar memahami. Kelebihan flipped classroom, yaitu : 
  1. Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut hingga ia benar-benar paham materi, tidak seperti pada pembelajaran biasa, apabila murid kurang mengerti maka guru harus menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti sehingga kurang efisien. 
  2. Siswa dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki koneksi internet yang cukup, bahkan bisa didownload dan lebih puas untuk menontonnya berulang-ulang. 
  3. Efisien, karena siswa diminta untuk mempelajari materi di rumah dan pada saat di kelas, siswa dapat lebih memfokuskan kepada kesulitannya dalam memahami materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi tersebut. 
Hal yang paling penting dari semuanya adalah menyiapkan mental siswa kita supaya dapat menerima dan melaksanakan model pembelajaran ini dengan baik. Sehingga mereka merasa nyaman dan terbiasa belajar aktif untuk mengembangkan daya kritis mereka dalam menyerap materi pelajaran


Artikel keren lainnya:

5 Aplikasi Gratis Untuk Pembelajaran Flipped Classroom

Ujian Nasional Berbasis Komputer yang telah diselenggarakan beberapa tahun terakhir merupakan salah satu contoh peran teknologi dalam bidang pendidikan.

Selain ujian, perkembangan jaringan komputer juga dapat menjadi keuntungan sendiri bagi para siswa. Salah satunya adalah buku-buku pelajaran saat ini sudah ada yang dibuat dalam bentuk digital oleh pemerintah. Selain itu, peran internet terhadap prestasi belajar siswa adalah adanya tambahan ilmu pengetahuan. 

Dengan trendnya metode pembelajaran “kelas terbalik” saat ini, atau guna menunjang program digitalisasi sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah maka dibutuhkan alikasi yang bisa digunakan untuk pendidikan khususnya melakukan proses bimbingan belajar secara online (daring).

Berikut aplikasi e-learning yang bisa dipakai untuk menunjang pembelajaran khususnya flipped classroom (kelas terbalik) :

1. SEVIMA EdLink


EdLink adalah aplikasi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Berbagi informasi, materi pelajaran, dan memberikan tugas menjadi lebih mudah hanya lewat genggaman.

Berikut fitur yang Anda bisa dapatkan:
1. Membuat forum diskusi dan kelas 
2. Berbagi apa saja
3. Tugas dalam kelas
4. Pesan pribadi 
5. Info, Acara dan Survei 

Mau menggunakan SEVIMA EdLink, silahkan download di plasystore dengan gratis atau klik DISINI untuk versi Websitenya

2. Moodle
Moodle adalah sebuah aplikasi CMS eLearning berbasis website yang dapat merubah sebuah media pembelajaran offline ke dalam bentuk online (web based). Aplikasi elearning Moodle ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, pengajar dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, sekarang Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) juga dapat digunakan melalui aplikasi berbasis Android dan iOS.

Gabung Moodle klik DISINI

3. Google Classroom
Google Classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu Ruang Kelas Google) adalah aplikasi pendidikan yang dibua oleh perusahaan raksasa google. Google Classroom merupakan solusi tepat untuk mengalihkan sekolah atau lembaga pendidikan menjadi sistem tanpa kertas. Guna menunjang tujuan tersebut maka fasilitas yang ada di Google Classroom mencakup semua kegiatan di sekolah atau lembaga pendidikan misalnya pembuatan dan pemberian tugas. Google Classroom juga menyediakan fasilitas pembuatan kelas digital, forum diskusi dan lain sebagainya.
Untuk bergabung dengan google classroom silahkan klik alamat berikut:


4. Edmodo
Edmodo adalah platform microblogging pribadi yang dikembangkan untuk guru dan siswa, dengan mengutamakan privasi siswa. Guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan dokumen. Guru juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan peringatan, acara, dan tugas untuk siswa dan dapat memutuskan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat dilihat publik.
Edmodo adalah sebuah platform pembelajaran sosial untuk guru/dosen, siswa/mahasiswa maupun untuk orang tua/wali yang dikembangkan pada akhir 2008 oleh Nic Borg dan Jeff O’Hara yang merasakan kebutuhan untuk berkembang di lingkungan sekolah/kampus untuk mencerminkan bahwa dunia yang semakin global dan terhubung, maka keduanya menciptakan sebuah alat/aplikasi yang dapat menutup kesenjangan antara bagaimana siswa/mahasiswa menjalani kehidupan mereka dan bagaimana mereka belajar di sekolah/kampus, untuk itulah maka Edmodo ada. 
Mau gabung? Klik alamat berikut:


5. Schoology
Schoology adalah sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang dirancang untuk kolaborasi antara semua jenis pelajar dan instruktur. Solusinya ditujukan untuk pembelajaran K-12 (istilah yang digunakan dalam pendidikan dan teknologi pendidikan di Amerika Serikat, yakni seperti TK, dan dari kelas satu sampai kelas dua belas.), pendidikan tinggi dan program pelatihan perusahaan.

Fokus utama solusi LMS Schoology adalah untuk memungkinkan kolaborasi, dengan pos pemeriksaan yang sering dilakukan untuk memastikan peserta terlibat dengan materi. Penambahan terbaru untuk solusinya adalah manajemen penilaian, yang membawa fitur manajemen pembelajaran untuk penilaian.

Schoology menawarkan API generasi berikutnya dan dukungan Learning Tools Interoperability (LTI), pencitraan merek khusus, pembuatan peran granular, penilaian lanjutan, dan analisis terperinci, dengan biaya tertentu. Seperti Edmodo, bagaimanapun, Schoology menggunakan estetika Facebook yang akrab dengan fitur gamification, aplikasi mobile, dan akun orang tua. Model harga freemiumnya juga sebanding dengan Edmodo. Siswa, orang tua, dan guru dapat bermain secara gratis, tetapi admin akan membayar fitur tambahan premium. Dengan wajah jejaring sosial dan fondasi perusahaan LMS, Schoology menyentuh titik manis untuk manajemen pembelajaran K-12.



Sumber :

Artikel keren lainnya:

Cara Membuat Hologram Pembelajaran dari Bahan Sederhana

Mengapa guru harus tahu membuat hologram dari HP?

HP tidak bisa menampilkan holhram, namun dengan tambahan alat sederhana, HP bisa menampilkan hologram yang menunjang proses belajar mengajar. Berikut ulasannya!

Salah satu kekurangan yang dihadapi oleh sekolah adalah kurangnya sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada tidak maksimalnya guru memberikan materi terutama materi yang menutut siswa melakukan pengamatan terhadap obyek tertentu.

Misalnya siswa diajak untuk mengamati obyek berupa benda-benda bersejarah. Untuk mendatangkan benda tersebut tentu tidak mudah bahkan mustahil. Bayangkan apabila siswa diajak mengamati bangunan candi Borobudur, mendatangkannya di kelas pasti mustahil kecuali ada lumpu aladin kalian, sementara membawa siswa ke situsnya langsung juga terhambat biaya.



Tentu ini adalah sebuah tantangan yang pasti dihadapi oleh guru mengingat dalam kurikulum 2013, salah satu komponen dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah pengamatan. Nah! Bagaimanakah cara guru untuk bisa mewujudkan materi dimaksud?

Pembelajaran menggunakan HP (Handphone) sebagai media pembelajaran bisa anda coba dengan membuat alat yang disebut hologram, alat ini banyak dijual dipasaran. Tujuannya adalah menampilkan obyek ke bentuk 3 dimensi sehingga obyek tersebut nampak ada didepan mata siswa.

Akan tetapi membeli alat hologram tidak murah, guru maupun sekolah harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk mengadakan alat ini. Apalagi dana BOS sekolah tidak menyediakan ruang untuk membeli alat hologram.

Disinilah dituntut kreatifitas guru membuat alat hologram dari bahan sederhana, bahan-bahan yang ada disekitar kita yang mungkin sudah menjadi sampah bisa dirangkai menjadi alat hologram.

Adapun caranya adalah:
1. Siapkan alat dan bahan berikut:
  • Plastik Mika 1 lembar
  • Kertas HVS
  • Gunting
  • Selotip
  • Pulpen
  • Smartphone/HP

2. Cara Membuat hologram sederhana
a. Buatlah pola trapesium di kertas HVS seperti ketentuan gambar berikut,
b. Gunting pola trapesium tersebut,  Jiplak pola trapesium yang telah di buat ke plastik Mika sebanyak empat pola trapesium.

d. Gunting keempat pola trapesium dan setelah itu posisikan seperti gambar berikut,



e. Rekatkan keempat pola trapesium menggunakan selotip, sehingga menjadi piramida seperti gambar berikut,


Alat hologram sederhana telah selesai dibuat, selanjutnya download terlebih "Video 3D Hologram" di youtube melalu HP anda.

Kemudian letakkan piramida dengan posisi terbalik di atas layar HP, namun sebelumnya putar video 3D Hologram yang telah anda download tadi sehingga akan tempak seperti berikut:


Cobolah untuk mendownload video 3D Hologram di youtube, sesuai dengan materi anda ajarkan, walaupun tidak bisa di raba namun permasalahan yang saya jelaskan di awal bisa diatasi dengan cara menampilkan obyek dalam bentuk hologram melalui HP.

Selain menggunakan kertas mika, pastik kotak CD dan kaca bisa anda coba karena sudah banyak yang berhasil membuatnya.

Artikel keren lainnya: